Senin, 14 Januari 2013

Belajar dari Anak-anak

Bismillahirrahmaanirrahiim...

Seperti biasa, rutinitas hari Senin..pagi upacara di kantor camat, pergi ke puskesmas, siang pulang dari puskesmas..tak ada kegiatan aneh-aneh yang saya jalani hari ini..Namun, ada hikmah besar yang bisa saya ambil dari kegiatan di hari ini..

Terkadang kita dapat belajar tidak hanya dari orang dewasa yang katanya sudah banyak memakan asam garam kehidupan (*kenapa rasa manis tak diikutkan dalam istilah tersebut y??), bahkan dari anak kecil pun kita bisa belajar suatu hal yang besar, yang selama ini dianggap sepele oleh orang -orang dewasa yang kekanak-kanakan.

Di puskesmas tempat saya bertugas, ada beberapa tenaga medis yang bekerja di sana membawa anak-anak mereka, dengan alasan tidak ada yang menjaga anak mereka di rumah. Menurut saya, ini hal yang wajar saja jika pekerja membawa anak mereka ke tempat kerja selagi tidak mengganggu kinerja orang tuanya yang bekerja disana. Toh, saya dulu pun sering diajak oleh orang tua saya datang ke tempat kerja mereka, dimana orang tua saya berprofesi sebagai guru. Saat masih kecil, saya sering diajak masuk ke kelas, duduk dengan manis, melihat orang tua saya mengajar. Dan sampai saya SMP pun saya masih sering datang ke sekolah tempat orang tua saya mengajar, sambil menunggu mereka pulang dan pulang bersama mereka ke rumah.

Begitu pun dengan anak-anak di puskesmas ini, setelah orang tua mereka menjemput dari sekolah, mereka mampir sebentar sembari menunggu orang tua mereka pulang, Di puskesmas ini lah mereka bermain bersama teman-teman sebaya mereka yang juga mengalami nasib yang sama (*bukan arti negatif lho..).

Anak-anak  bermain dengan candaan khas anak-anak..mulai dari lari-larian hingga saling ejek-ejekan..Disinilah cerita itu bermulai, dari saling ejek-ejekan dan saling pamer ini lah, ada dua orang anak cewek yang mulai bertengkar, dari ejeken bilang "jelek", "jahat", dan segala macam kata-kata khas anak-anak..(*pokoke anak-anak banget dah..). Ejek-ejekan terus berlanjut sampai salah satu anak ada yang menangis dan akhirnya pulang ke pangkuan mama-mama mereka.

Awalnya, saya hanya menjadi penonton, dan sesekali menengahi pertikaian anak-anak tersebut. Tapi tak lama kemudian, di depan mata saya, tiba-tiba mereka saling berjabat tangan, saling meminta maaf. Si anak cewek yang satu yang merasa bersalah mengungkapkan kata maaf terlebih dahulu kepada temannya seraya menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan. Dan si anak cewek yang satu lagi pun menyambut tangan temannya tersebut tanpa ada rasa dendam sedikit pun seolah-olah tidak terjadi apa-apa sebelumnya, dan mereka pun bergantian saling cium tangan..Setelah itu, mereka kembali bermain, saling berbagi makanan, saling membela antar teman. Subhanallah, luar biasa pelajaran yang anak-anak ini ajarkan kepada saya.

Pertanyaan-pertanyaan pun muncul dalam benak saya, kenapa hidup orang dewasa tidak semudah hidup yang dijalani oleh anak-anak ini. Mengapa orang dewasa yang katanya banyak makan asam garam kehidupan tadi, sulit sekali melakukan yang baru saja dilakukan oleh anak-anak ini? Bukankah mengakui kesalahan, meminta maaf dan memberi maaf tidak akan menjatuhkan harga diri seseorang? Entah apa yang ada dipikiran orang dewasa, kenapa tidak berpikir sederhana saja layaknya anak-anak ini. Jika ini terjadi, mungkin hidup akan lebih indah..Wallahu'alam..

ini dia keyla, salah satu anak yg sdh mberi pelajaran hr ni..:)


*tamparan untuk diri di hari Senin yang mendung tak berarti hujan ini..ditulis beberapa menit menjelang berbuka shaum sunnah..

Kamis, 10 Januari 2013

Mari Memperluas Zona Nyaman..:)

Bismillahirrahmaanirrahiim..

Eh, sudah 2013 aje nich...berarti ini postingan pertama ane di 2013..*prok..prok..:D

Sebenernya bingung mau nulis apa, tapi kasihan juga blog ini, sudah hari ke 10 di tahun 2013 tapi masih kosong melempem. Baiklah, saya akan menjabarkan semua kegiatan yang tidak terekam dalam blog ini...(*walaupun sebenernya tidak terlalu penting..hehe..). Niat awalnya mau nulis tentang hal-hal yang sudah terjadi di 2012, cuma kayaknya sudah basi ya..sudah ah, lanjut nulis aja..Write what you think..!!!

Di awal 2013 ini, saya mulai ber"siklus" di Puskesmas Bungo 1, Muara Bungo, setelah dengan mulus menyelesaikan perjalanan di IGD RSUD H. Hanafie Muara Bungo..(*alhamdulillah..^__^). Sebenernya sudah nyaman bekerja di IGD RSUD, tapi mau gimana lagi, stase terakhir ini harus dijalani dengan bersungguh-sungguh sesuai dengan amanat undang-undang yang telah ditetapkan..hehe..^^v.. Kalau kata salah satu motivator terkenal di tweet line-nya..ini namanya keluar dari zona nyaman untuk meluaskan zona nyaman berikutnya..*insyaAllah..

Di tempat yang baru ini, insyaAllah saya dan keempat teman lainnya akan mengabdi (#ceeilee, bahasanya..) selama 4 bulan. Sedikit berbeda dengan sistem kerja di rumah sakit, di puskesmas ini kebanyakan pasien yang datang adalah pasien rawat jalan, yakni dengan keluhan yang bisa ditatalaksana hanya dengan obat-obatan, tak perlu perawatan intensif.

Di puskesmas ini juga kami diharuskan ikut upacara setiap hari senin, apel pagi sebelum masuk puskes dan apel siang kalau mau pulang..serasa balik jadi anak sekolah lagi..Terlebih lagi, pertama kali ikut upacara gabungan hari senin di kantor camat bertepatan dengan HUT provinsi Jambi ke 56. Jadi, semua peserta upacara diwajibkan memakai baju adat khas Jambi..yang cowok pake baju telok belango, kalo yang cewek pake baju kurung..Sedangkan kami yang masih polos ini pun, memakai baju biasa tanpa ada embel-embel khas adat apa..ceritanya saltum nich..hehe..

kira-kira kyk ini nich baju yg mereka pake..diambil di sini