Rabu, 02 Mei 2012

Memberi Bukan Berarti Kehilangan

Bismillahirrahmaanirrahiim

Setiap kali ada yang mengajak donor darah, saya adalah orang pertama yang melangkah mundur. Bukan karena pelit tak mau memberikan darah, tapi percaya atau tidak saya takut jika jarum abocath sebesar itu menusuk kulit menembus sampai ke vena..tak bisa dibayangkan sakitnya..huhu..*maunya cm menusuk, gk mau ditusuk..

Terlebih lagi, doktrin dari ibu saya sejak jaman dahulu kala yang bilang kalau sekali donor darah, kita bakal ketagihan, jika tidak, badan akan terasa tidak enak dan sakit..*padahal saya sendiri dari lingkungan medis, koq bisa y percaya..ckck..namanya anak yang berbakti pada orang tua..hehe..ngeles..

Jujur, niat untuk donor darah itu sudah lama ada, tapi karena faktor-faktor x tadi, berulang kali saya mengurungkan niat mulia itu. Sering saya membaca, mendengar dan bahkan menonton manfaat donor darah, baik untuk pendonor maupun resipien. Apalagi setelah menonton acara Kick Andy tentang orang-orang yang rutin mendonorkan darahnya, bahkan sampai ratusan kali sehingga mendapat penghargaan..*mupeng pengen dapet penghargaan..hellowww..!!!hehe..

Dan kemarin teman-teman..saya DONOR DARAH...*berhasil..berhasil...berhasil..:p

Pasti kalian bertanya-tanya (ada yang penasaran gk y??) kenapa saya yang awalnya sangat tidak mau sekali donor darah bersedia untuk memberikan lebih kurang 450cc darah saya..Jawabanya karena mau bayar nazar *keplak..nepok jidat..Ya..ya..ini memang karena saya punya nazar untuk memberikan darah saya jika keinginan saya yang satu itu terwujud..So, mau tidak mau ya harus mau..utang harus dibayar..hehehe..

Ditemani oleh seorang teman, sebut saja Nita, (yang bilang kalo sakit sekali rasanya saat jarum donor ditusuk), kami pergi ke PMI RSMH Palembang. Sampai di sana, kami disambut oleh seorang ibu petugas PMI. Lebih kurang seperti ini percakapannya, walau agak lebay..:

Saya (S) : Assalamu'alaikum
Ibu Petugas PMI (IPP): Wa'alaikumussalam..ada yang bisa dibantu?
S        : (tampak ragu2)..hmm..kalo mau donor disini y bu? (pertanyaan yang sangat basi, lha di dpn    tulisan PMI segede gunung)
IPP     : Ya, donor sukarela?
S         :Iya
IPP     : Sedang haid?
S         : gak bu..
IPP      : (melihat dengan seksama) berat badannya berapa?
S         : InsyaAllah cukup..terakhir nimbang 50kg..
IPP     : (masih melihat dengan tampang tak yakin)..ya, itu memenuhi syarat, tapi kita coba timbang dulu..
S         : (dalam hati sambil melangkah menuju timbangan..What??Ibu gk percaya BB saya 50 kg..*sujud    syukur, berarti saya keliatan kurus..hehe..)
Setelah naik ke atas timbangan..
IPP      : (liat ke arah timbangan)..oiya, ya..malah BB-ny 5teeeet kg..(read: teeeet=disensor)..(sambil       tertawa)
S         : (blushing..)bener kan bu? *pasti timbangannya salah..ya, pasti salah..
IPP     : Kalo begitu, silahkan isi formulir ini dulu..(sambil menyerahkan selembar formulir berwarna pink yang berisi nama, TTL, alamat, pekerjaan, no.telp/HP, donor yang ke berapa kali)
S        : Ya..(menerima dan langsung mengisi formulir dengan tangan dingin *dalam arti yang sebenarnya)

Singkat cerita, setelah selesai mengisi formulir saya dipersilahkan untuk masuk ke ruangan donor darah. Di sana saya diperiksa tensi darah dan Hb..tensi darah saya yang biasany rendah, kala itu normal 110/80 mmHg, *makin tak ada alasan utk keluar dari ruangan itu..Hb saya pun normal 13,2 g/dl..*benar2 tak ada lagi peluang utk melarikan diri..huaaaa..Sang dokter (kykny kk tingkat saya, tapi lupa namanya, maaf y kak..) pun berkata, saya memenuhi syarat untuk menjadi pendonor dan silahkan pilih tempat tidur untuk eksekusi (kata terakhir ini murni dari saya).

Setelah memilih tempat tidur yang dirasa nyaman, mulailah ibu perawat menusukkan jarum abocath ke vena brachialis saya yang bersembunyi jauh di bawah tumpukan-tumpukan otot (tidak terlihat di superficial). Alhamdulillah, cukup satu kali saja, darah sudah mengalir melalu selang menuju kantong darah...*prok..prok..salut untuk ibu perawat yang mengaku sudah 27 kali donor darah..

Tak butuh banyak waktu, sekitar 15 menit, kantong darah itu sudah terisi penuh. Alhamdulillah, akhirnya donor darah juga..Setelah selesai, susu hangat, 2 butir telur, dan vitamin sudah tersedia di atas meja untuk dinikmati..yummy..Dan ketika akan pulang diberi oleh-oleh kartu donor. Ini buktinya..^_^v

Akhirnya, setelah penantian lama..

Tidak ada komentar: