Senin, 22 Juni 2009

F13.Gangguan Mental dan Perilaku akibat Penggunaan Sedativa atau Hipnotika dan F14. Gangguan Mental dan Perilaku akibat Penggunaan Kokain

• Multi Axial Diagnosis
Aksis I : F13.Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan sedativa atau hipnotika
F14. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan kokain
Aksis II : Z03.2 tidak ada diagnosis
Aksis III : tidak ada (none)
Aksis IV : tidak ada (none)
Aksis V : tergantung dengan gejala yang dialami pada kasus

A. Definisi
Penyalahgunaan NAPZA adalah pemakaian NAPZA yang bukan untuk tujuan pengobatan atau yang digunakan tapa mengikuti aturan atau pengawasan dokter, digunakan secara berkali-kali, Kadang-kadang atau terus menerus, seringkali menyebabkan ketagihan atau ketergantungan, baik secara fisik/jasmani, maupun mental emosional sehingga menimbulkan gangguan fisik, mental- emosional dan fungsi sosial.

B. Etiologi
a. Faktor individu
Kebanyakan penyalahgunaan NAPZA dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan.
b. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan, baiik disekitar rumah, sekolah, teman sebaya maupun masyarakat.
Faktor keluarga
Terutama faktor orang tua,antara lain :
• lingkungan keluarga,
• komunikasi orang tua-anak kurang baik/efektif,
• hubungan dalam keluarga kurang harmonis/disfungsi dalam keluarga,
• orang tua terlalu sibuk atau tidak acuh, orang tua otoriter atau serba belarang,
• orang tua yang serba membolehkan (permisif),
• kurangnya orang yang dapat dijadikan model atau teladan,
• orang tua kurang peduli dan tidak tahu dengan masalah NAPZA,
• tata tertib atau disiplin keluarga yang selalu berubah (kurang konsisten),
• kurangnya kehidupan beragama atau menjalankan ibadah dalam keluarga.
• Orang tua atau anggota keluarga yang menjadi penyalahguna NAPZA
Lingkungan Sekolah, yang
• kurang disiplin,terletak dekat tempat hiburan dan penjual NAPZA,
• kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri.
• Ada muridnya penyalahguna NAPZA.
Lingkungan Teman Sebaya
• berteman dengan penyalahguna.
• Tekanan atau ancaman teman kelompok atau pengedar.
Lingkungan masyarakat/sosial
• Lemahnya penegakan hukum
• Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung
c. Faktor NAPZA
• Mudahnya NAPZA didapat dimana-mana dengan harga “terjangkau”,
• Banyaknya iklan minuman berakohol dan rokok yang menarik untuk dicoba,
• Khasiat farmakologik NAPZA yang menenangkan, menghilangkan nyeri, menidurkan, membuat euphoria/fly/stone/hogh/teler dan lain-lain.

C. Epidemiologi
Menjelang akhir milenium kedua, diseluruh dunia terdapat 1.100.000.000 orang yang mengalami ketergantungan nikotin, 250.000.000 orang yang mengalami ketergantungan alkohol, dan 15.000.000 orang yang mengalami ketergantungan zat psikoaktif lain.
Penggunaan zat psikoaktif terdapat pada semua golongan umur, pada kedua gender, pada semua golongan etnik, dan pada semua tingkat sosial ekonomi. Namun demikian, terdapat kecenderungan tertentu seperti angka prevalensi yang berbeda-beda pada golongan umur, atau zat psikoaktif tertentu lebih banyak penggunanya pada kelompok tertentu.
D. Manifestasi Klinis
• Kokain
a. Gejala-gejala umum
1) Agitasi psikomotor (perilaku gelisah, tidak dapat diam)
2) Rasa gembira (elation)
3) Rasa harga diri meningkat
4) banyak bicara
5) kewaspadaan menignkat (kecurigaan, prasangka buruk, paranoid)
6) Jantung berdebar-debar
7) Pupil mata melebar
8) Berkeringat berlebihan atau emrasa kedinginan
9) Mual/muntah
10) Perilaku Maladaptif : Perkelahian, gangguan daya nilai realitas, gangguan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
b. Gejala putus zat
- Alam perasaan epresif (murung, sedih, tidak dapat merasa senang, keinginan untuk bunuh diri)
- Rasa letih, lesu, tidak berdaya, kehilangan semangat
- Gangguan tidur
- Gangguan mimpi bertambah

• Sedativa atau hipnotika
a. Gejala psikologik
1) Emosi labil
2) Hilangnya hambatan impuls seksual dan agresif
3) Mudah tersinggung
4) Banyak bicara (tidak nyambung)
b. Gejala neurologik
1) Bicara cadel
2) Gangguan koordinasi
3) Cara jalan tidak mantap
4) Gangguan perhatian atau daya ingat
c. Efek perilaku maladaptif
1) Secara umum
a) Gangguan daya nilai realitas
b) Halangan dalam fungsi sosial/pekerjaan
c) Gagal bertanggung jawab
2) Secara khusus
a) Mual/muntah
b) Kelelahan unum atau kelebihan
c) Hiperaktivitas autonomik (mis: berdebar-ebar, tekanan darah naik, berkeringat )
d) Kecemasan (rasa takut dan gelisah)
e) Depresif atau iritabel (rasa murung, sedih, mudah tersinggung, dan marah)
f) Hipotensi orostatik (tekanan darah rendah)
g) Tremor kasar pada tangan, lidah dan kelopak mata

E. Faktor Resiko
- Konflik keluarga yang berat
- Kesulitan Akademik
- Adanya komorbiditas dengan gangguan psikiatrik lain, seperti gangguan tingkah laku dan depresi.
- Penyalahgunaan NAPZA oleh orang –tua dan teman
- Impulsivitas
- Merokok pada usia terlalu muda.

F. Patogenesis dan Patofisiologi
FAKTOR PREDISPOSISI FAKTOR KONTRIBUSI
1. Gangguan Kepribadian 4. Kondisi Keluarga
antisosial
2. Kecemasan ----> <----
3. Depresi
|_______________________________|
|
|
|
FAKTOR PENCETUS
|
V
PENYALAHGUNAAN ZAT

G. Pemeriksaan tambahan
Diagnosis penggunaan NAPZA pada remaja dinuat melalui wawancara yang hati -hati,observasi, temuan laboratorium, dan riwayat yang diberikan oleh sumber yang dapat dipercaya.

H. Diagnosis Banding
Af1, maaf, sorry...tia dk tau ap DD-nya. Tp mnurut pendapat tia, untuk kasus ini di-DD dg gangguan yg disebabkan oleh zat psikotik lainnya, eg:
- gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol
- gangguan mental dan perilaku akibat opioida
- gangguan mental dan perilaku akibat kanabinoida
- etc

I. Penatalaksanaan
Tujuan Terapi dan Rehabilitasi
a. Abstinensia atau menghentikan sama sekali penggunaan NAPZA.
b. Pengurungan frekuensi dan keparahan relaps (kekambuhan). Sasaran utamanya adalah pencegahan kekambuhan. Pelatihan relapse prevention programme, program terapi kognitif, opiate antaginist maintenance therapy dengan naltrexon merupakan beberapa alternatif untuk mencegah kekambuhan
c. Memperbaiki fungsi psikologi dan fungsi adaptasi sosial .
Dalam kelompok ini, abstinesia bukan merupakan sasaran utama. Terapi rumatan (maintenance) metadon merupakan pilihan untuk mencapai sasaran terapi golongan ini.

• Penanganan gawat darurat :
Pada kondisi overdosis sedativa, stimulansia, opiat atau halusinogen biasanya akan dibawa keruang gawat darurat. Remaja yang dibawa keruang gawat darurat dalam keadaan perilaku kacau, Psikosis akut, koma, kolaps saluran pernafasan atau peredaran darah, biasanya karena overdosis obat-obatan . Keadaan ini dapat menjadi fatal bila salah diagnosis atau mendapat penanganan yang tidak tepat. Oleh karena itu tenaga medis dan paramedis yang bekerja diruang gawat darurat haruslah mempunyai pengetahuan tentang obat-obatan yang sering dipakai oleh penyalahguna NAPZA dan mampu mengatasi intoksikasi yang disebabkan oleh berbagai macam zat tersebut.
Contoh : Naloxone, antagonis opiat, diberikan pada intoksikasi opiat akut, dengan dosis 0,1 mg/kg i.m. atau i.v. setiap 2 – 4 jam selama masih dibutuhkan.

• Terapi dan Referal
Program terapi untuk pasien rawat–inap dan rawat-jalan bagi remaja dengan penyalahgunaan NAPZA cukup banyak macamnya. Programyang komprehentif sangat diperlukan untuk remaja dengan ketergantungan zat. Kebanyakan program ini memberikan konseling atau psikoterapi, disertai dengan teknik farmakoterapi, misalnya dengan menggunakan methadone, namun ada juga yang memakai pendekatan bebas-obat (drug–freeapproach).
Keberhasilan berbagai metode pendekatan juga sangat tergantung pada kondisi remaja itu sendiri, akut – kronis, lamanya pemakaian NAPZA, jenis NAPZA yang dipakai , juga kondisi keluarga.
Untuk pencegahan terjadinya penyalahgunaan NAPZA sebaiknya diberikan penyuluhan kepada masyarakat luas tentang NAPZA dan berbagai persoalan yang ditimbulkannya. Usaha ini juga dapat dipakai sebagai deteksi dini penyalah gunaan NAPZA oleh anggota keluarga dan masyarakat.

J. Komplikasi
- toleransi dan ketergantungan
- gangguan dan perubahan mood
- gangguan daya ingat dan perhatian

K. Prognosis
Dubia et Malam


sumber:berbagai sumber

Tidak ada komentar: