Rabu, 24 Juni 2009

Tak perlu kaya untuk berbagi

Bismillahirrahmaanirrahiim...


Ana sungguh terharu ketika menonton salah satu realty show yang menunjukkan realitas kepedulian di antara masyarakat zaman sekarang. Sebut saja program televisi tersebut bernama,"HELP..",(biar gk dibilang promosi..^^)..Disana diceritakan bahwa seorang nenek yang ingin menjual sekeranjang arang yang ia punya dengan harga Rp.25.000,00 untuk keperluan membeli obat cucu yatim piatunya yang sedang sakit. Nenek tersebut berjalan kesana kemari menyusuri panasnya jalanan kota, namun tak ada satu pun orang yang membantunya. Ada yang menolak secara halus, ada yang meninggalkannya pergi begitu saja, bahkan ada juga yang berusaha untuk membuang keranjang si nenek tadi. Sungguh ironis sekali, ketika kepedulian itu mulai hilang dari peradaban entah apa lagi modal yang dimiliki untuk memberi.

Setelah berjalan lebih dari 8 jam dan menemui beberapa puluh orang untuk menjualkan arangnya, tibalah sang nenek ke tempat seorang ibu yang sedang menggendong anaknya, ditemani 2 orang anak laki-lakinya.. Sang nenek mulai menawarkan apakah ibu tersebut mau membeli arangnya. (entah bagaimana, apa karena ana tidak terlalu memperhatikan karena suami ibu tadi tertutup dengan gerobak sol sepatu) Ibu tadi memberitahukan kepada suaminya yg juga ada disitu untuk membeli arang nenek tadi. Akhirnya, suami ibu tadi pun setuju untuk membeli dan ibu menukarkan uang mereka karena tidak ada uang pas untuk membayar arang nenek tadi. Dan suami-istri itu pun dengan ikhlas membeli arang nenek tersebut hanya karena kasihan melihat si nenek yang sangat membutuhkan uang untuk biaya obat cucunya.

Tidak hanya sampai disitu saja cuplikan itu membuat ana haru. Ternyata keluarga yang membeli arang si nenek tidak mempunyai tempat tinggal. Ketika ditanya dimana mereka tinggal, ternyata disitulah mereka tinggal, di pinggir jalan. Pekerjaan suami hanya menjadi tukang sol sepatu dengan istri dan keempat anak yang selalu menyertai.. Subhanallah, betapa mulianya mereka. Orang yang tidak mempunyai tempat tinggal saja masih mau memberi kepedulian mereka kepada orang lain. Jika ingin dipikir, wajar saja mereka tidak mau memberi karena kehidupan mereka saja yang sudah pas-pasan. Tetaoi tidak dengan keluarga ini, walaupun mereka punya banyak kekurangan dalam hal materi, tetapi mereka memiliki banyak sekali kekayaan hati. Tiba-tiba ana teringat suatu kata-kata mutiara,"Kedermawanan sejati adalah ketika kita memberi sedangkan kita membutuhkan".

Wallahu'alam bishowab

Tidak ada komentar: